Abstraksi
Melihat dari sejarah perkembangan Kota Solo yang diawali oleh kekuasaan monarki trah mataram islam (Kasunanan dan Mangkunegaran) dan kemajuan kotapraja yang bersumber dari modernisasi industri perkebunan (agroindustri) maka tidak salah jika sistem tarnsportasi juga turut mewarnai perkembangan kota ini. Perkembangan sistem transportasi memang diakui sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang terjadi pada jaman itu dimana Kota Solo berbasis dari jasa dan perdagangan. Konsep Penataan Kawasan Stasiun Jebres dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Solo Metropolis (2013-2025) : Interpretasi pada Kawasan Stasiun Jebres
Integrasi antar moda sistem transportasi
Pemanfaatan secara maksimal potensi transportasi umum;koneksi antara bandara internasional Adisoemarmo dengan koridor BSTStasiun Purwosari-Stasiun Jebres - dengan menggunakan kereta komuter dari arah jokjakarta-kemudian dilanjutkan dengan alat transportasi ramah lingkungan (sepeda) di dalam kawasan penataan stasiun jebres atau menuju tempat lain yang ada dalam delineasi stasiun jebres (pasar gede, kraton kasunanan)
Statistik jumlah penumpang yang masuk di bandara Adisoemarmo pada tahun 2011 sebanyak 97.579, sementara penumpang KA bisnis lokal (komuter) yang tercatat di stasiun Balapan sejumlah 517.887, dan jumlah angkutan bus perkotaan sejumlah 214 unit dengan rata-rata load factor 27,22 %.
Industri pariwisata dan budaya:ekonomi kerakyatan
generator ekonomi kerakyatan perlu mendapat penanganan yang optimal.menjadi satu bagian dalam skenario penataan kawasan. Dari data BPS didapatkan pertumbuhan ekonomi Kota Solo pada tahun 2011 sebesar 6,04 % setelah pada tahun 2010 hanya sebesar 5,94 %
Kota yang berwawasan lingkungan :Solo Eco Culture
pemanfaatan lahan terbuka serta fasade bangunan menjadi satu rangkaian ruang terbuka hijau menuju konsepsi kota solo - kota hijau ;mengatasi ancaman global warming. implementasi riil:lahan bantaran rel KA ditanami vegetasi yang bermanfaat bagi warga masyarakat dan lingkungan semisal tanaman rempah asli Indonesia
Heritage-Expo
Bangunan Stasiun Jebres masuk dalam situs cagar budaya yang dilindungi oleh UU no. 5/1992 kemudian telah diubah menjadi UU No. 11/2010.serta mendapat label dari Pemerintah Kota Surakarta sebagai bangunan cagar budaya. Pemanfaatan kembali depo dry port menjadi fungsi baru yang lebih memberikan nilai positif bagi warga kota Solo.
Panel Karya dan Konsep
Konsep Penataan Stasiun Jebres dan Kawasan Pasar Ledoksari, Surakarta
Tim Desain:
Dian Arifianto BS, Tri Suryo, Yopie Herdiansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar