Surakarta adalah salah satu kota yang unik dengan luasan yang terbatas [44,06km2] dan ketersediaan
ruang hijau kota masih sangat terbatas. Indonesia mensyaratkan Ruang Terbuka
Hijau minimal disyaratkan
luas Ruang Tata Hijau minimal 30% dari luas wilayah perkotaan. Sementara ini
Ruang Tata Hijau di Surakarta baru mencapai 11,9%.
Taman Monumen Banjarsari adalah salah satu taman di
kota Surakarta yang melalui berbagai masa dalam sejarah Indonesia sejak masa
penjajahan kolonial sampai beberapa periodisasi pemerintahan sah Indonesia.
Mengenai kemasyarakatan, pada saat ini Surakarta memiliki karakteristik
budaya yang spesifik, masyarakat yang banyak membentuk komunitas formal maupun
informal, bisa menjadi potensi yang besar untuk bersama membentuk ruang hijau.
Demikian juga masyarakat yang berada di sekitar Taman Monumen Banjarsari, yang
berada di sekitar pasar tradisional yang menjadi pasar induk untuk seluruh
pasar tradisional di kota surakarta.
Latar Belakang Perancangan Penataan Taman Monumen Banjarsari
1. Solo
dengan platform terkininya ‘Solo Eco Cultural City’,
mencoba bergerak ke arah Green City. 2. Gagasan
untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan yang terus diupayakan diberbagai
wilayah dan kota, penataan ruang kota agar menjadi ramah lingkungan.
3. Berbagai
kegiatan penataan lingkungan yang digagas Pemerintah Kota diharapkan ke depan
dapat meminimalisir dari kemungkinan timbulnya masalah baru di Wilayah
Surakarta.
4. Kegiatan perencanaan kota yang melibatkan masyarakat
untuk membuat masyarakat merasa lebih memiliki.
Desain Taman Monjari akan menjadi rancangan tata ruang sesuai kebutuhan
masyarakat yang benar-benar dapat bersinergi dengan lingkungan dan
berkesinambungan dan menciptakan ruang hijau tambahan kota Surakarta. Perancangan ruang
yang melibatkan masyarakat sebagai partisipan aktif untuk menghidupkan ruang
terbuka hijau memiliki tujuan penting:
1. Membuat
desain kawasan Monumen Banjarsari dengan
tema Taman sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup.
2. Meningkatkan
pemahaman masyarakat, atas kondisi dan potensi lingkungan yang mampu memberikan
kontribusi strategis dalam kesatuan rancang
tata lingkungan yang ada di Kawasan Monumen Banjarsari.
3. Mempertimbangkan
kondisi infrastruktur lingkungan dan
aset-aset kota yang berada di kawasan
Monumen Banjarsari, yang dapat dikembangkan sebagai peningkatan eksistensi
spesifik, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, pendayagunaan lingkungan,
pemberdayaan ekonomi kreatif, dan pemberdayaan kelembagaan yang ada pada
lingkungannya dalam bentuk Perencanaan dan perancangan Taman Monjari.
4. Desain
Kawasan Monumen banjarsari mengatasi permasalahan : Persampahan, Drainase,
Cadangan air tanah, Ruang Hijau, energy baru terbarukan, 8 Atribut Kota Hijau (8 points green
city atribut; green
planning and desain, green open space, green community, green building, green
waste, green transportation, green energy, green water) , mitigasi dan adaptasi
terhadap perubahan iklim.
5. Membuat Taman Monjari berupa public
space yang memiliki ciri khas lingkungan setempat.
Sayembara Taman Monumen 45 Banjarsari
disusun oleh Dian Ariffianto BS, Tri Suryo Kuncoro, Yopie Herdiansyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar