Jumat, 18 April 2014

Partisipasi Masyarakat di Taman Monumen 45 Banjarsari


Surakarta adalah salah satu kota yang unik dengan luasan yang terbatas [44,06km2] dan ketersediaan ruang hijau kota masih sangat terbatas. Indonesia mensyaratkan Ruang Terbuka Hijau minimal disyaratkan luas Ruang Tata Hijau minimal 30% dari luas wilayah perkotaan. Sementara ini Ruang Tata Hijau di Surakarta baru mencapai 11,9%.
Taman Monumen Banjarsari adalah salah satu taman di kota Surakarta yang melalui berbagai masa dalam sejarah Indonesia sejak masa penjajahan kolonial sampai beberapa periodisasi pemerintahan sah Indonesia.
Mengenai kemasyarakatan, pada saat ini Surakarta memiliki karakteristik budaya yang spesifik, masyarakat yang banyak membentuk komunitas formal maupun informal, bisa menjadi potensi yang besar untuk bersama membentuk ruang hijau. Demikian juga masyarakat yang berada di sekitar Taman Monumen Banjarsari, yang berada di sekitar pasar tradisional yang menjadi pasar induk untuk seluruh pasar tradisional di kota surakarta.
 
Latar Belakang Perancangan Penataan Taman Monumen Banjarsari

1.     Solo dengan platform terkininya ‘Solo Eco Cultural City’, mencoba bergerak ke arah Green City. 2. Gagasan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan lingkungan yang terus diupayakan diberbagai wilayah dan kota, penataan ruang kota agar menjadi ramah lingkungan. 
3.    Berbagai kegiatan penataan lingkungan yang digagas Pemerintah Kota diharapkan ke depan dapat meminimalisir dari kemungkinan timbulnya masalah baru di Wilayah Surakarta. 
4. Kegiatan perencanaan kota yang melibatkan masyarakat untuk membuat masyarakat merasa lebih memiliki.


Desain Taman Monjari akan menjadi rancangan tata ruang sesuai kebutuhan masyarakat yang benar-benar dapat bersinergi dengan lingkungan dan berkesinambungan dan menciptakan ruang hijau tambahan kota Surakarta. Perancangan ruang yang melibatkan masyarakat sebagai partisipan aktif untuk menghidupkan ruang terbuka hijau memiliki tujuan penting:  
1. Membuat desain kawasan Monumen Banjarsari  dengan tema  Taman sebagai Laboratorium  Lingkungan Hidup. 
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat, atas kondisi dan potensi lingkungan yang mampu memberikan kontribusi strategis dalam kesatuan rancang  tata lingkungan yang ada di Kawasan Monumen Banjarsari. 
3. Mempertimbangkan kondisi  infrastruktur lingkungan dan aset-aset  kota yang berada di kawasan Monumen Banjarsari, yang dapat dikembangkan sebagai peningkatan eksistensi spesifik, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, pendayagunaan lingkungan, pemberdayaan ekonomi kreatif, dan pemberdayaan kelembagaan yang ada pada lingkungannya dalam bentuk Perencanaan dan perancangan  Taman Monjari. 
4. Desain Kawasan Monumen banjarsari  mengatasi permasalahan : Persampahan, Drainase, Cadangan air tanah, Ruang Hijau,  energy baru terbarukan,  8 Atribut Kota Hijau  (8 points green city atribut; green planning and desain, green open space, green community, green building, green waste, green transportation, green energy, green water) , mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
5.   Membuat Taman Monjari berupa public space yang memiliki ciri khas lingkungan setempat.  



Sayembara Taman Monumen 45 Banjarsari
disusun oleh Dian Ariffianto BS, Tri Suryo Kuncoro, Yopie Herdiansyah

Tidak ada komentar: