Jumat, 04 November 2011

Pita Bayangkara - Sriwedari

“Masyarakat Jawa merasa tetap menemukan pakaian dan juga harga dirinya, identitas atau jati diri tanpa menjadi tidak kalah modern dengan dengan budaya lain. Budaya Jawa menyediakan peluang, menyediakan ralat, menyediakan kompromi, menyediakan penciptaan kembali, datangnya tata nilai dan tata krama dari manapun datangnya. ada proses kreatif yang berlangsung. ada kompromi kreatif yang bersambung.”
(Arswendo Atmowiloto / Kitab Solo)

Abstraksi
Taman Sriwedari merupakan pusat dari berputarnya aktivitas di sepanjang koridor Bayangkara, Kebangkitan nasional, serta Jl. Musium.  Melihat kondisinya saat ini beragam jenis dan fungsi bangunan fisik di dalam Taman Sriwedari memang memberi kesan bahwa antara kejayaan masa lalu dan simbol-simbol nafas budaya yang tersisa sudah putus dan tak punya kaitan dengan kondisi sekarang. Banyak hal yang bisa diidentifikasi sebagai proses perjalanan sejarah budaya yang jelas ditentukan perubahan zaman dan situasi. Dengan mengembalikan lagi Taman Sriwedari sebagai primadona bagi warga kota adalah sebuah benang merah dari perancangan ini dengan dukungan dari koridor Jl. Bhayangkara, Jl. Kebangkitan Nasional serta Jl. Museum. Oleh karena itu dalam perencanaan Koridor ini tidak serta merta mengacu pada wilayah fisik koridor saja, akan tetapi juga merambah pada wilayah upaya menghidupkan lagi kejayaan-kejayaan Sriwdari di masa lampau.


Transportasi Berkelanjutan
Sistem sustainable transport dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, 
sosial dan ekonomi. Sistem ini secara universal dapat mereduksi konsumsi energi dan 
emisi karbondioksida antara 20 % sampai dengan 25 %. Sistem ini mengadopsi 
transportasi ramah lingkungan dengan menggunakan kendaraan non motorized (sepeda, 
becak), transportasi massal (BST, trem, railbus) dan bahkan pejalan kaki. (World Energy Council, 2007)


Pemerataan Akses Layanan Masyarakat
Perencanan Koridor Jl. Bayangkara, Kebangkitan Nasional, dan Jl. Musium harus memberikan sebuah peran positif bagi warga pemukiman di sekitarnya juga. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan akses layanan masyarakat  disekitar koridor. Melalui layanan stand-stand yang moveble , warga mendapatkan fasilitas internet gratis, Loket pembayaran yang terjangkau serta  tourist information untuk wisatawan. Stand ini dapat dikelola berdasar kerja sama atas pemerintah dan swasta,  yang menyediakan space-space iklan di stand-stand tersebut.

Penataan PKL
Shelter Multifungsi merupakan wadah dari penataan PKL di area Bayangkara. Penggunaan shelter multiFungsi terjadwal sehingga secara fleksibel dapat digunakan oleh komunitas-komunitas di Surakarta serta kegiatan yang lain

Sriwedari sebagai pusat Hutan Kota
Konsep Global perencanaan jangka panjang taman Sriwedari adalah mengembalikan memori massa lampau di dalamnya. Dengan membongkar beberapa bangunan yang status hak sewanya telah selesai membuat penataan fungsi ekologis taman Sriwedari dimasa yg akan datang akan lebih berarti. Melalui konsep Hutan kota, diharapkan taman Sriwedari berfungsi sebagai pusat peningkatan kualitas lingkungan kota Surakarta. Secara sosial, taman Sriwedari merupakan area terbuka hijau bagi masyarakat Solo untuk saling berinteraksi. Dengan menanam beberapa pohon penyerap air, penangkap polusi, serta buah-buahan, taman Sriwedari mengajak masyarakat solo untuk kembali ke alam. Sesuai dengan visi kota Solo dimassa yang akan datang Kota dalam Hutan.

Rencana Implementasi
Rencana implementasi terdiri dari 4 tahapan perencanaan dalam kurun waktu 25 tahun. Pada tahap awal dilakukan sosialisasi kepada pengguna koridor bayangkara serta mengenai perencanan di fokuskan pada penataan koridor beserta penunjang di dalamnya. Pada Tahap ke 2 baru kemudian dilakukan perencanaan koridor jl kebangkitan nasional dan jl. museum. Tahap ke 3, melengkapi koridor-koridor tersebut dengan beberapa fasilitas seperti, gedung parkir terpadu, shelter multifungsi, serta preservasi dan konservasi beberapa bangunan cagar budaya yang ada di koridor tersebut. Dan, pada tahap 4 baru kemudian memperbaiki fungsi ekologis taman sriwedari menjadi pusat hutan kota.


Sayembara Perancangan 
Koridor Jl. Bayangkara, Jl. Kebangkitan Nasional dan Jl. Musium 
Surakarta 2011
1st Winner

Team Design :
Suryo, Yopie, Dian, Wahyu, Gely, Anjar, Dodi, Eko, Gambir, Fauzan 

Tidak ada komentar: