Sabtu, 20 Juni 2015

Masjid Bata (lagi)

Sebuah sumbangan ide untuk Masjid Jami' Nurul Amal, Muara Gembong Bekasi
Kolaborasi : Yopie H, Fahmi Adiba, dan Afif Taftayani Sidiq ( Tim akanoma Solo)

 
Kondisi Site
Lahan Masjid terletak pada Kampung Bulakjaya, Kelurahan Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Lahannya berbatasan di sebelah utara dengan areal persawahan, di sebelah timur dengan rumah warga, di sebelah selatan dengan Sungai Ciherang, dan di sebelah barat dengan areal hutan; lahan kosong; dan rumah warga. Lingkungan di sekitar masjid berupa sungai, rumah warga, dan sawah. Sekitar 3 km dari masjid terdapat hutan dan 7 km dari masjid terdapat pantai. Masjid berbatasan dengan sungai yang belum terdapat tanggul, sehingga sering terjadi banjir pada saat musim hujan. Sumber air wudlu berasal dari air sungai yang disedot oleh pompa air, sehingga belum dapat dipastikan kebersihan dari air tersebut.

Gagasan Utama


Program ruang Masjid berorientasi mengacu arah kiblat dan ruang selasar mengelilingi plaza yang menjadi pusat ruang publik beraktivitas dan belajar menunjang kemakmuran umat. Masjid ini dirancang tampil selaras dengan lingkungan alam sekitarnya dengan dikelilingi vegetasi untuk area tangkapan air dalam site,  sebagai respon lahan yang menghadap muara sungai. Estetika Masjid diwujudkan dengan kesederhanaan geometri  studi massa dengan warna material ekspose yang jernih dengan cerahnya putih beton sebagai penanda entrance masjid. selebihnya, tetap mengacu pada fungsi pokok masjid. Dengan menggunakan sumber daya lokal yang mudah didapat dari site, diharapkan bisa menampilkan estetika arsitektur lokal yang menjadi daya tarik bangunan ini. Penggunaan material lokal batu bata ekspose dari pengrajin lokal bisa dengan mudah dijangkau dalam radius 50km dari site, dimanfaatkan sebagai struktur dan bahan bangunan. 
Kondisi lahan eksisting yang mengalami banjir  setinggi 150-200 cm saat terjadi hujan, membuat desain studi massa Masjid dinaikan setinggi 200 cm. Konsep bangunan panggung dibuat untuk menghindari banjir tersebut. Sehingga masjid juga bisa dijadikan area untuk mengefakuasi warga sekitar Muara Gembong saat banjir datang. Untuk mengoptimalkan fungsi bangunan, maka area bawah masjid dapat digunakan sebagai Area Parkir kendaraan dan menjadi ruang untuk fungsi utilitas seperti Sistem Pengolahan Air Bersih dari sungai dan air bekas wudhu.
Denah Lantai Dasar dan Sistem pengolahan Sungai menjadi air bersih - Serta pengolahan grey water


Potongan Masjid

Perspektif Mata Burung
Tambahan jembatan merupakan usulan untuk mempermudah akses langsung menuju Masjid, serta mempermudah pencapaian masyarakat dalam proses evakuasi saat terjadi banjir.
Untuk menciptakan ruang yang khusyuk, ruang Sholat utama dibentuk dengan memfokuskan mihrab sebagai fokus utama. Ruangan didesain tanpa ornamen, hanya dibentuk oleh material pembentuknya yaitu bata ekpsose. Pencahayaan diambil hanya dari sisi atas, terdapat balok-balok utama sebagai jalan masuknya cahaya dan udara alami ke dalam ruangan.
Ruang selasar mengelilingi plaza yang menjadi pusat ruang publik beraktivitas dan belajar untuk menunjang kemakmuran umat.
Terdapat fungsi plaza membentuk ruang luar sebagai area recovery serta evakuasi warga ketika dibutuhkan sekaligus menjadi area publik yang menjadi tempat aktivitas selaras dengan pembinaan umat dan mempererat ukhuwah islamiyah.

Tidak ada komentar: