Minggu, 01 Agustus 2010

rumah double decker

Untuk orang-orang yang pernah tinggal di Jakarta, dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia pada era 80 - 90an pasti tidak asing lagi dengan bus yang satu ini. Ya bus tingkat memang pernah menjadi salah satu primadona transportasi kala itu.
Kemunculan bus tingkat di Indonesia tak terlepas dari peran mantan Presiden Soeharto. Saat itu tahun 1983 Pemerintah Indonesia dibawah Presiden Soeharto mendapatkan hibah bus tingkat dari pemerintah Inggris dan Swedia dengan dua merek berbeda yaitu Volvo dan Leyland.
Di Jakarta sendiri bus ini dikelola oleh Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) sedangkan kepengurusan diluar Jakarta di kelola oleh Perum DAMRI. Untuk ukuran tahun 90an bus tingkat ini termasuk canggih. Bus ini sudah mengaplikasi sistem transmisi otomatis serta sistem buka tutup pintunya diatur secara otomatis dengan sistem pneumatis yang diatur oleh sang pengemudi. Dengan sistem itu memang sangat menuntut kecermatan dan ketelitian dalam soal perawatan serta biaya yang lebih mahal pula dari bus-bus kota lainnya.
Belakangan muncul masalah dalam pengelolaan bus tingkat ini. Pendapatan yang tidak sebanding dengan biaya perawatan serta kondisi PPD saat itu membuat banyak dari bus-bus tingkat ini yang mengalami banyak masalah. Mulai dari seringnya bus-bus ini mogok, hingga yg lebih parah bus-bus tingkat ini sering terbakar. Berbagai cara dilakukan untuk tetap bus tingkat ini dapat beroperasi. Mulai Kerja Sama Operasi dengan pihak swasta hingga menggandeng perusahaan Advertising untuk mau memasang iklan ditubuh bus-bus ini. Namun hal-hal itu tidak cukup untuk tetap bisa menyelamatkan bus-bus tingkat ini. Akhirnya pada awal tahun 2000 bus-bus ini berhenti beroperasi.

sumber : http://volgrenenergy.multiply.com/journal/item/1

[ konsep reduce, reuse,dan recycle ]
Saat ini terdapat puluhan bangkai bus tingkat yang ada di depo PPD Cililitan. Kondisinya cukup memperihatinkan tanpa ada kejelasan fungsinya. Hal ini dikarenakan kurang mendapat perhatian dari pemerintah DKI Jakarta sendiri. Dimensi (+ 3 x 10 m )bangkai bus tingkat dirasa cukup untuk mencukupi kebutuhan tempat tinggal sebuah keluarga kecil. Struktur case dari bangkai bus tingkat cukup kuat untuk menopang aktivitas 4 orang anggota keluarga beserta perabot didalamnya. Untuk mengalihfungsikannya menjadi tempat tinggal cukup mudah dan waktu konstruksinya akan lebih cepat dibanding membuat rumah konvensional. Sehingga budget pembangunannya dan energi yang digunakan untuk membangunnya akan lebih sedikit.



[ secondary skin | material industrial | insulator natural
]
sifat bangkai bus tingkat yang terbuat dari logam akan menghasilkan radiasi panas sinar matahari terhadap pengguna di dalamnya. diperlukan tambahan insulator untuk menangkal radiasi tersebut. dalam desain insulator yang digunakan berupa “kurungan” yang merupakan kisi -kisi dari beberapa batang bambu yang membentuk rumah beratap pelana. terdapat beberapa elemen tambahan untuk menunjang alih fungsi bangkai bus menjadi sebuah rumah tinggal. antara lain, penambahan pintu jendela dengan dominasi material mix dari alumunium dan anyaman bambu. penambahan material lokal diharapkan dapat menambah kesan natural dari dominasi kesan industrial bangkai bus tingkat yang cukup kuat.

[ ruang publik untuk lingkungan ]
site berada di kawasan pemukiman padat, yang tidak memiliki ruang publik untuk beraktivitas. rumah bus tingkat dirancang dengan merelakan area terbuka yang cukup luas di depannya. area terbuka yang memiliki luasan hampir dari separuh lahannya merupakan solusi untuk memberikan area publik untuk lingkungan di sekitarnya hal ini dapat digunakan sebagai tempat bermain anak-anak .
rumah terdiri atas 2 lantai sesuai dengan anatomi bus tingkat. pada lantai 1 terdapat ruang open layout dibiarkan terbuka, fleksibel dan multifungsi untuk menyiasati kesan sempit dari luasan bus tingkat yang digunakan sebagai kegiatan sehari-hari. sisa lahan dikanan kiri dimanfaatkan sebagai beranda untuk bersosialisasi antara penghuni rumah. beranda tersebut juga bertujuan menjadi area menangkap angin agar sirkulasi udara dalam rumah mengalir lancar. di lantai 2 merupakan area kamar, sekat kamar dibentuk dari material plat nomor bekas yang di mix dengan anyaman bambu. sebuah perpaduan material daur ulang dan natural. terdapat tambahan beranda dari papan kayu bekas juga sebagai ruang berinteraksi antar penghuni rumah.

[ kolam penyaring grey water ]
untuk menjaga kualitas lingkungan sekitar, rumah dirancang menetralisir air kotor (grey water) dengan menggunakan kolam yang ditumbuhi akar wangi. kemudian air tersebut didistribusikan ke kolam indikator bersih yang dapat digunakan untuk mencuci kendaraan, menyiram tanaman, dan keperluan rumah tangga lainnya.


[penyedia cadangan air bersih]
permasalahan yang cukup sering dihadapi dalam konteks wilayah urban adalah fasilitas air bersih. sebagai penyedia cadangan air bersih digunakan penangkap air hujan memanfaatkan talang dan kemudian disalurkan ke dalam tangki penyaring lalu disimpan pada tangki penampungan. air ini digunakan sewaktu-waktu sebagai cadangan ketika terjadi krisis air bersih.



Tidak ada komentar: